me

me

Minggu, 23 Februari 2014

Ya inilah AKU......!!!!!!!!!


ASSALAMUALAIKUM WR. WB. 
Teman ku pernah bertanya-tanya kepadaku “mengapa kamu  suka  dengan cerita yang lucu , cerita yang awalnya sedih dan akhirnya menyenangkan , cerita yang penuh dengan keharuan”. Aku menjawabnya “ bahwa hidup jauh lebih baik jika kita sering refreshing dengan  kelucuan . Saya pernah nonton sinetron yang berjudul “UPIK ABU METROPOLITAN”  . Kisah cinta yang awalnya sering bertengkar dan akhirnya menjadi satu keluarga yang hidup bahagia. Cerita sinetron itu tidak akan pernah menjadi suatu sinetron apabila SUTRADARA DAN PRODUSER tidak pernah mengalami / melihat cerita seperti itu.
Jujur ada penyebab yang membuat aku suka dengan cerita yang penuh kelucuan , kesedihan, kesenangan serta keharuan adalah agar aku bisa mengetahui meretapi, menangisi hidupku yang sederhana ini. Karena tanpa cerita sedih itu aku tidak bisa mengetahui cerita hidupku. Tanpa cerita itu aku tidak pernah lepas dari ketegangan.
Penyebab mengapa hidupku tidak bisa terlepas dari ketegangan, karena pikiranku tidak pernah berpikir untuk refreshing , tetapi hanya selalu berfikir serius..serius dan serius. Hidup yang tidak pernah terlepas dari ketegangan itu tidak akan berhasil wlaupun kamu serius dalam belajar.
Seseorang sah-sah saja membenci dunia, membenci hidupnya karena penuh kesedihan. Bayangkan saja jika tiap hari harus mendengar teman-teman memaki kita, kita tidak akan tinggal diam jika teman terus memaki kita. Maka dari itu kita tidak akan  pernah menanggapi sifat – sifat orang yang sering memaki kita jika kita menangis meratapi hidup kita. Itu memang sewajarnya terjadi. Tapi jika dia tumbuh dalam keluarga yang penuh dengan cinta, keluarga yang bahagia, apa yang harus dia ratapi?
Orang biasa mungkin berkata aku gila karena meratapi hidupku yang biasa ini. Orang beriman mungkin akan menyebutku tak tahu bersyukur. Cerita ini adalah tentang kehidupanku. Selalu dalam sebuah cerita, perkenalan tokoh biasanya dimulai dengan nama.
SOPIAN CHAERUL SALEH, Apakah ini nama asli atau samaran, aku memilih untuk menggunakan hak-ku untuk diam. Lagipula kalau cerita berdasarkan kisah nyata, bukankah demi melindungi kepentingan diriku dan orang-orang yang berhubungan dengan diriku akan jauh lebih baik bila aku tidak berkata apa-apa?
Aku anak ketiga dari 4 BERSAUDARA. Setidaknya itulah yang aku lihat di mata kedua orang tuaku. Tumbuh dengan limpahan kasih sayang dari kedua orang tuaku, rumahku tidak pernah sepi dari keramaian. Selalu penuh dengan orang, dengan tawa.
 
Cinta?masalah cinta aku jujur pernah pacaran , karena pergaulan dan lingkungan sekolah ya itulah kehidupan remaja. Memang untuk sekarang hatiku ini tak ada yang punya. Istilah gaulnya Jomblo. Tapi jangan salah tanggap, hal ini sama sekali tidak pernah membuatku sedih. Lagipula aku bukan tipikal pria yang butuh perempuan , menggandeng perempuan kemana-mana, Lagipula bukankah sudah kubilang di dunia ini tak ada kesempurnaan yang diperbolehkan?.
Lalu sekarang aku menjalani hidupku yang sederhana ini dengan bangun entah pada jam berapa, tetap makan tiga kali sehari, berfikir mengenai masa depan, browsing-browsing internet, chatting, menonton film-film, sinetron yang mengharuhkan, dan banyak hal tak berguna lain yang aku lakukan. Sedikit lebih variatif dari pada hidupku yang dulu. Lalu apakah aku tidak merasa bosan? Entahlah.. kan sejak awal aku berkata kalau aku bahkan tak tahu kalau aku …….dalam menjalankan hidupku.
Nah, teman-teman aku mempunyai kata-kata mutiara yang berhubungan dengan kehidupan :
v         Hidup diawali dari hal yang terkecil yang merupakan awal sesuatu yang besar yang terkadang hal terkecil tersebut dianggap enteng oleh seseorang, sehingga membuat orang tersebut selalu berada pada rasa kegelisahan dan iri hati.
v          Jadikan  cemooh an untuk cambuk menjadi sukses.
v          Dunia memang penuh dengan  penderitaan , dan kamu juga harus penuh dengan antisipasi .
v         Kehidupan itu bukan  tentang apa yang kamu harapkan , tetapi tentang apa yang harus   kamu    jalani.

                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar